Lakukan Perawatan Alis, Gadis Ini Malah Alergi dan Matanya Bengkak
Buckinghamshire, Polly Smith menjalani perawatan kecantikan untuk mendapatkan alis yang tebal. Sayang, Polly justru mengalamai alergi yang cukup parah.
Alergi yang dialami Polly lantas membuat wajahnya rusak, matanya bengkak dan menutup sebelah, serta terjadi infeksi pada alis Polly. Awalmnya, Polly menjalani perawatan alis. Namun, setelah beberapa jam melakukan perawatan di salon, Polly merasakan alisnya sangat gatal dan berwarna merah.
Keesokan harinya, ia terbangun dan sangat terkejut karena ia hampir tidak bisa membuka matanya. Satu matanya pun bengkak dan benar-benar menutup, sementara alisnya terkena infeksi.
"Aku tampak seperti baru saja dipukul orang," tutur Polly, dikutip dari Daily Mail pada Rabu (29/7/2015).
Diagnosis medis ungkap bahwa Polly terkena reaksi alergi yang cukup parah yang diakibatkan pewarna. Seminggu kemudian Polly mengaku bahwa alisnya sudah mulai rontok. Ia takut bekas luka pada wajahnya tidak akan hilang seumur hidup.
Manajer salon, Praash Mangupiya mengklaim bahwa mereka telah mengikuti prosedur yang benar. "Uji kulit telah dilakukan dan hasil tes menunjukkan kulit Polly baik-baik saja sehingga ia diberi perawatan. Hal ini terjadi mungkin karena perubahan hormon."
Praash menambahkan bahwa pihak salon juga sudah memberikan pengembalian uang penuh sebesar Rp 734 ribu dan Rp 419 ribu untuk menutupi biaya obat.
"Kejadian ini mengerikan, aku harus bersembunyi dari semua orang. Jika sedang ada di luar rumah, aku merasa semua orang menatapku," kata Polly.
Untuk mengatasi alerginya, Polly harus menelan 15 tablet obat sehari yang merupakan kombinasi antibiotik, steroid dan anti-histamin. Dokter mengatakan bahwa bekas luka Polly kemungkinan permanen. Hal ini sangat berdampak bagi keseharian siswi jurusan tari ini nantinya.
Tidak ingin kejadian ini menimpa pada orang lain, Polly juga memperingatkan remaja perempuan lain untuk waspada terhadap segala perawatan kecantikan. "Anda harus berpikir dua kali untuk melakukan sesuatu yang bisa melukai wajah Anda. Waktu itu saya tidak berpikir bahwa mendapatkan alis tebal tidak sepadan dengan risikonya," tutur Polly
Alergi yang dialami Polly lantas membuat wajahnya rusak, matanya bengkak dan menutup sebelah, serta terjadi infeksi pada alis Polly. Awalmnya, Polly menjalani perawatan alis. Namun, setelah beberapa jam melakukan perawatan di salon, Polly merasakan alisnya sangat gatal dan berwarna merah.
Keesokan harinya, ia terbangun dan sangat terkejut karena ia hampir tidak bisa membuka matanya. Satu matanya pun bengkak dan benar-benar menutup, sementara alisnya terkena infeksi.
"Aku tampak seperti baru saja dipukul orang," tutur Polly, dikutip dari Daily Mail pada Rabu (29/7/2015).
Diagnosis medis ungkap bahwa Polly terkena reaksi alergi yang cukup parah yang diakibatkan pewarna. Seminggu kemudian Polly mengaku bahwa alisnya sudah mulai rontok. Ia takut bekas luka pada wajahnya tidak akan hilang seumur hidup.
Manajer salon, Praash Mangupiya mengklaim bahwa mereka telah mengikuti prosedur yang benar. "Uji kulit telah dilakukan dan hasil tes menunjukkan kulit Polly baik-baik saja sehingga ia diberi perawatan. Hal ini terjadi mungkin karena perubahan hormon."
Praash menambahkan bahwa pihak salon juga sudah memberikan pengembalian uang penuh sebesar Rp 734 ribu dan Rp 419 ribu untuk menutupi biaya obat.
"Kejadian ini mengerikan, aku harus bersembunyi dari semua orang. Jika sedang ada di luar rumah, aku merasa semua orang menatapku," kata Polly.
Untuk mengatasi alerginya, Polly harus menelan 15 tablet obat sehari yang merupakan kombinasi antibiotik, steroid dan anti-histamin. Dokter mengatakan bahwa bekas luka Polly kemungkinan permanen. Hal ini sangat berdampak bagi keseharian siswi jurusan tari ini nantinya.
Tidak ingin kejadian ini menimpa pada orang lain, Polly juga memperingatkan remaja perempuan lain untuk waspada terhadap segala perawatan kecantikan. "Anda harus berpikir dua kali untuk melakukan sesuatu yang bisa melukai wajah Anda. Waktu itu saya tidak berpikir bahwa mendapatkan alis tebal tidak sepadan dengan risikonya," tutur Polly
0 komentar:
Posting Komentar